Pagi ini 17 April 2010, pukul 9.10 WIB. Valentin Arsono Meyer yang biasanya belum bangun dari tidur itu membuka perbincangan di Yahoo Messenger.
VALLAV : orang orang bilang kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Tapi saya memandangnya terbalik.
Pemikiran yang cukup membuat kami berdiskusi tentang itu. Membuka perbincangan yang hangat di saat banyak orang sedang larut dalam gagal atau suksenya. Menurut Valen, kesuksesan adalah kegagalan yang tertunda, dengan begitu orang orang tidak akan menjadi sombong dan merasa sudah TER dan PALING segalanya. Aku tidak langsung setuju dengan pemikiran itu. Kami berdiskusi lewat YM dan akhirnya ada satu titik temu dari perbincangan sekunder langsung ini. Bahwa semua orang tidak pernah tahu masa depannya. Bisa saja semua orang bilang sukses adalah gagal yang tertunda atau sebaliknya. Analoginya adalah semua orang bisa saja bilang lapar itu makan yang tertunda atau makan itu lapar yang tertunda. Sama saja kan akhirnya?
Semua tergantung pada orang yang sedang mengalaminya. Orang yang sedang “jatuh” akan menyemangati diri sendiri dengan gagal adalah sukses yang tertunda. Orang yang sedang “terbang” bisa juga akan berpikir bahwa sukses itu gagal yang tertunda agar mereka tidak sombong.
Tapi kemudian kalau segala sesuatu hanya dilihat dari gagal atau sukses, orang cuma akan stuck di situasi gagal atau berhasil. Padahal hidup tidak hanya sampai pada “aku gagal” atau “aku sukses”. Masih ada banyak destinasi selain sukses. Yang penting adalah siap menang,siap kalah, satu yang pasti usaha ga pernah ada yang sia-sia.
Setiap orang yang merasa gagal pasti akan merasa sedih, kecewa. Itu hal yang tidak mungkin dihindari. Sama halnya dengan orang yang berhasil akan merasa gembira. Tapi jangan sampai larut dalam perasaan itu. Boleh jatuh tapi harus secepatnya bisa bangun lagi. Jangan pasrah pada takdir, karena takdir itu kita sendiri yang menentukan. Pasrah adalah ungkapan syukur pada Tuhan setelah berusaha dengan sepenuh hati.
Semoga tulisan ini bisa jadi peredam euforia bagi yang berhasil dan jadi tiang bagi yang harus bangun lagi dari jatuhnya.
Ad Maiorem Dei Gloriam
17 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar