Selasa, 06 Juli 2010

Sekolah untuk UAN (?)

Tahun ini, saya sudah menduduki kelas dengan halaman terpisah dari adik-adik kelas, XII Sos 1. Tekanan yang sama seperti teman-teman kelas XII yang sudah-sudah, Ujian Akhir Nasional. Hal yang dianggap sebagai momok buat teman-teman di penghujung SMA. Tapi bukan soal UAN yang akan saya bahas dalam tulisan ini. Tapi tentang tuntutan mengangkat nama sekolah atau katanya mengembalikan kejayaan De Britto di tingkat Sleman, provinsi, bahkan nasional dalam hal akademik. De Britto yang pernah berada di kelas atas dalam bidang akademik mulai mengalami penurunan. Tapi kemudian ada sesuatu yang membuat saya berpikir. Beberapa guru mengatakan bahwa kalau hanya untuk mempersiapkan UAN, apakah kalian benar-benar belajar? Apakah fungsi mata pelajaran yang sesungguhnya itu akan sampai secara mendasar? Kurang lebih seperti itu. Di kelas saya ada guru yang memulai persiapan UAN di semester kedua nanti, ada juga yang memulai di bulan Januari tahun 2010.

Coba bandingkan dengan sekolah-sekolah lain. Hasil survei yang saya lakukan hampir semua sekolah sudah mempersiapkan siswa-siswinya menghadapi UAN, bahkan UM sejak awal memasuki kelas XII. Tidak heran jika hasil yang didapat pada UAN nanti lebih baik karena persiapannya secara fokus lebih lama. Tapi apakah hasil UAN adalah segalanya? Segalanya mungkin untuk kelulusan. Tapi bukan segalanya untuk masa depan.

Jika benar begitu, tuntutan dari guru-guru lainn yang ingin mengembalikan JB di peringkat atas seperti dulu lagi sedikit berlawanan dengan usaha yang dilakukan guru, juga murid-muridnya.

Tidak ada yang paling benar dan paling salah. Semua bisa dilihat benar dan salah tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Masih banyak orang yang berpandangan bahwa murid-murid JB itu cerdas. Tapi memang hanya sedikit yang mengatakan anak JB itu pandai. Pertanyaannya sekarang apakah JB akan tetap akan berpendirian pada cara belajarnya yang khas atau mengejar peringkat lagi untuk mengembalikan seperti dulu.

Saya pribadi akan lebih memilih agar JB mempertahankan cara belajar khasnya. Bukan untuk UAN bukan untuk peringkat tapi untuk masa depan. Memang benar kalau hanya mempersiapkan UAN pelajaran yang diterima tidak akan sampai sesuai dengan fungsi mata pelajaran itu sendiri. Tapi jika kurang persiapan sulit berada di peringkat atas sekolah-sekolah terbaik di Sleman, D.I.Y, dan Indonesia.
Ini bukan mempertahankan diri dari tuntutan, bukan juga protes atas tuntutan. Hanya saya ingin kita semua berpikir kembali apakah sekolah hanya untuk UAN?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar