Kata
agama berasal dari 2 kata dalam bahasa Sansekerta, A dan Gama. A
berarti tidak, penggunaannya seperti A dalam kata asusila. Dan Gama
berarti kacau. Seharusnya agama menuntun pengikutnya untuk menjauhi
kekacauan.
Sui Generis, Agama tertempel pada diri manusia bahkan sejak awal ia terlahir. Manusia lahir tanpa pernah bisa memilih sendiri akan dilahirkan oleh ibu yang mana, punya ayah dengan pekerjaan seperti apa dan menghabiskan masa kanak-kanak dengan datang ke Gereja setiap minggu, atau berlatih membaca Alquran, atau berdoa pakai hio di Klenteng. Tak perlu lah kita saling serang hanya karena suatu hal yang belum tentu kita pilih dengan kesadaran penuh.
Seharusnya kita bisa setuju, apapun kejadian yang menimbulkan kekacauan tidak pernah berasal dari agama apapun. Kekacauan, dengan atau tanpa label agama tak pernah jadi harapan, pun tak perlu manusia ikut kacau karena nuansa agama.
Karena tak pernah kacau jadi tujuan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar