Selasa, 06 Juli 2010

Berbagi Cerita

Sudah dua minggu aku dan teman-teman dari beberapa negri dari seberang sana berkumpul di satu tempat. dan 5 hari lagi kami semua harus berpisah ke tempat asal kami masing-masing..

sedikit berbagi cerita sebelum kembali pulang.

Berawal dari kesalahanku memilih kegiatan di malam Jumat minggu lalu. kesalahan yang menurutku akhirnya tidak lagi menjadi kesalahan. Malam itu aku memilih untuk ikut ke Disko. Ya klub malam di Berlin, Jerman.

ga terlalu berbeda keadaannya. Orang-orang joget, mabuk, dll. Di Jerman, kegiatan pergi ke disko kayak gini memang jadi hobi. Tapi yang benar-benar berbeda adalah dalam Klub malam seperti itu tidak ada sama sekali asap rokok. semua orang yang pengen ngrokok pergi keluar. Takjub ngeliatnya. benar-benar orang menghargai sekali orang lain. Menghargai orang lain menurutku, bukan menaati peraturan. Karena enggak ada tulisan peringatan untuk tidak merokok di dalam klub. tapi semua perokok tidak akan merokok di dalam ruangan.

itu tadi yang pertama. satu hal lagi yang bikin takjub. waktu suasana disko mulai memanas, sekitar jam 12 malam, sang DJ menghentikan musik dan berbicara dalam bahasa jerman yang kira kira begini artinya 'untuk semua anak yang berumur di bawah 17 tahun diharap segera pulang.'
peringatan itu benar-benar dilaksanakan. orang-orang yang di awal aku pikir sebagai anak di bawah umur langsung menghilang. mereka benar-benar keluar dari tempat itu.
sebelum masuk, semua orang harus menunjukkan kartu pengenal. semua pengunjung di bawah umur dapet tanda khusus cap di tangan. pengunjung yang dapat cap itu sama sekali ga boleh beli minuman beralkohol.
bartender pun peduli dengan itu. jadi semua pengunjung di bawah umur ga mungkin dapet minuman beralkohol..

jadi intinya menurutku Jerman adalah negara yang benar-benar taat peraturan dan penghargaan untuk orang lain itu tinggi.

sori bahasa berantakan, harus gantian sama orang lain, jadi tidak punya cukup waktu untuk menyusun kalimat.

Wannsee, Berlin. 18. Januar 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar