Kadang-kadang secara tiba-tiba pikiranku sering memikirkan tentang
bagaimana negeri ini dapat dipandang secara positif. Setiap kali
menyaksikan, mendengar, membaca berita sehari-hari tentang apa-apa saja
yang terjadi di negeri ini selalu saja muncul alasan untuk sangsi dengan
kemampuan negeri ini. Pejabat gila wanita, wanita gila harta, kelamin
lelaki yang dipotong, hingga tuntutan kaum waria untuk diduakan.
Pemerintahnya, masyarakatnya. Mahasiswa (sok) menjadi agen perubahan
dengan teriakan lantang di hadapan gedung MPR, bertampang sangar dan
menjadi jagoan menentang kebijakan pemerintah yang dianggap
menyengsarakan rakyat kecil. Kebijakan yang dirasa hanya menguntungkan
satu pihak saja. Tapi di sisi lain, untuk menghormati sebuah peraturan
kecil pun tidak dilaksanakan, “membuang sampah di tempatnya,” misalnya.
Pemerintahnya merasa selalu benar dan apa yang dilakukannya menjadi apa
yang dirasa dibutuhkan oleh rakyatnya.
Mereka yang di kursi pemerintah sana, kamu, dan aku juga sama saja.
Tidak ada yang ingin disalahkan dalam setiap permasalahan. Lagipula
siapa yang mau?
Masalah-masalah seperti itu yang rasanya membuat negeri ini sudah
semakin miskin dalam penanaman rasa ingin “pulang”. Banyak sekali anak
muda yang lahir dan besar di negeri ini, makan dan mencari bekal ilmu
sampai dirasa cukup di negeri ini kemudian pergi keluar negeri. Mencari
ilmu dan masa depan yang lebih cerah, katanya, untuk dirinya sendiri.
Mereka tinggal di negeri orang, dengan keadaan yang jauh lebih baik.
Tapi tidak banyak yang ingat pulang. Padahal menurut saya, negeri ini
sangat membutuhkan kepulangan anak muda dengan berjuta ide dan inovasi
seperti itu.
“Kenapa harus pulang kalau negara tidak menghargai
kemampuanku?” Kalau tujuan pulang memang untuk mencari penghargaan,
rasanya memang masih sulit. Tapi tujuan pulang untuk membawa perubahan
itu harus diakui memang lebih sulit. Jadi kenapa tidak pulang? Kalau
alasanmu adalah mencari tantangan di luar negeri, Tanah airmu punya
tantangan yang jauh lebih besar untukmu. Tanah ini tidak akan pernah
kurang menyediakan tantangan bagi anak mudanya.
Apa kamu tidak merasa punya hutang hidup bertahun-tahun menginjak
tanah ini, minum dari mata air gunung kepulauan ini, makan beribu ikan
dari laut negeri ini, dan menghirup oksigen dengan segala campurannya
dari udara di sini? Walaupun dengan segala masalah, sakit, dan derita
juga. Tapi siapa yang tidak punya masalah?
Jadi sebetulnya negeri ini butuh makin banyak orang untuk pulang.
Untuk kembali ke rumah. Untuk memanfaatkan ilmunya di tanah air. Untuk
membawa perubahan. Ayo pulang, teman!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar