Senin, 03 Juni 2013

Ayo Pulang, Teman!

Kadang-kadang secara tiba-tiba pikiranku sering memikirkan tentang bagaimana negeri ini dapat dipandang secara positif. Setiap kali menyaksikan, mendengar, membaca berita sehari-hari tentang apa-apa saja yang terjadi di negeri ini selalu saja muncul alasan untuk sangsi dengan kemampuan negeri ini. Pejabat gila wanita, wanita gila harta, kelamin lelaki yang dipotong, hingga tuntutan kaum waria untuk diduakan.

Pemerintahnya, masyarakatnya. Mahasiswa (sok) menjadi agen perubahan dengan teriakan lantang di hadapan gedung MPR, bertampang sangar dan menjadi jagoan menentang kebijakan pemerintah yang dianggap menyengsarakan rakyat kecil. Kebijakan yang dirasa hanya menguntungkan satu pihak saja. Tapi di sisi lain, untuk menghormati sebuah peraturan kecil pun tidak dilaksanakan, “membuang sampah di tempatnya,” misalnya. Pemerintahnya merasa selalu benar dan apa yang dilakukannya menjadi apa yang dirasa dibutuhkan oleh rakyatnya.

Mereka yang di kursi pemerintah sana, kamu, dan aku juga sama saja. Tidak ada yang ingin disalahkan dalam setiap permasalahan. Lagipula siapa yang mau?

Masalah-masalah seperti itu yang rasanya membuat negeri ini sudah semakin miskin dalam penanaman rasa ingin “pulang”. Banyak sekali anak muda yang lahir dan besar di negeri ini, makan dan mencari bekal ilmu sampai dirasa cukup di negeri ini kemudian pergi keluar negeri. Mencari ilmu dan masa depan yang lebih cerah, katanya, untuk dirinya sendiri. Mereka tinggal di negeri orang, dengan keadaan yang jauh lebih baik. Tapi tidak banyak yang ingat pulang. Padahal menurut saya, negeri ini sangat membutuhkan kepulangan anak muda dengan berjuta ide dan inovasi seperti itu.

“Kenapa harus pulang kalau negara tidak menghargai kemampuanku?” Kalau tujuan pulang memang untuk mencari penghargaan, rasanya memang masih sulit. Tapi tujuan pulang untuk membawa perubahan itu harus diakui memang lebih sulit. Jadi kenapa tidak pulang? Kalau alasanmu adalah mencari tantangan di luar negeri, Tanah airmu punya tantangan yang jauh lebih besar untukmu. Tanah ini tidak akan pernah kurang menyediakan tantangan bagi anak mudanya.

Apa kamu tidak merasa punya hutang hidup bertahun-tahun menginjak tanah ini, minum dari mata air gunung kepulauan ini, makan beribu ikan dari laut negeri ini, dan menghirup oksigen dengan segala campurannya dari udara di sini? Walaupun dengan segala masalah, sakit, dan derita juga. Tapi siapa yang tidak punya masalah?
Jadi sebetulnya negeri ini butuh makin banyak orang untuk pulang. Untuk kembali ke rumah. Untuk memanfaatkan ilmunya di tanah air. Untuk membawa perubahan. Ayo pulang, teman!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar