Pohon cemara sering sekali digunakan sebagai tanda perayaan
Natal. Akan tetapi belakangan ini banyak gereja yang sudah tidak lagi
menggunakan pohon cemara sebagai pohon Natal. Pohon Cemara mulai digantikan
dengan berbagai hiasan mulai dari janur, sampai batik. Satu hal yang selalu
sama, bentuknya segitiga, mengerucut ke atasnya. Mengerucut ke atas, menuju
Yang Maha Pengasih.
Segitiga adalah
bentuk transenden - berkaitan dengan hal yang tak terjelaskan oleh manusia -
Tuhan. Transenden juga digunakan dalam istilah matematika merujuk pada bilangan
tak terhingga. Kita mengenalnya dengan 3,14 - phi - 22/7. Archimedes menemukan
cara untuk menghitung luas lingkaran. Ia memotong sebuah lingkaran menjadi
banyak sekali bentuk segitiga yang alasnya berbentuk busur panah.
Pohon Cemara, pohon Natal, segitiga adalah bentuk transenden
yang merujuk pada Kemahabesaran Tuhan. Semoga Natal ini bisa dimaknai lebih
dari sekadar perayaan dengan berbagai simbolnya, rasakan Natal, hayati
kebesarannya.
Selamat Natal semua :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar