“Nyiur melambai di tepi pantai. Menghias indah wajah Tanah Airku. Siulan burung di puncak bambu Berirama pujaan tumpah darahku. Sawah ladang luas Lenggang padi kuning berayun. Memanggil semua bertamasya. Memuja alam Indonesia. Sungguh indah pemandangan Tanah Airku”
Baru saja aku menyelesaikan perjalanan berwisataku bersama dengan 6 teman yang lain. Kali ini destinasi utamanya adalah Pulau Karimunjawa. Sebuah pulau kecil, 6 jam perjalanan laut dengan KM Muria dari Jepara.
Herzlich Willkommen |
Perjalanan laut selama 6 jam menuju jepara serasa neraka menurutku. Gelombang yang besar, ditambah lagi kapal yang penuh sesak sehingga harus berada di atas kapal, di tengah terik matahari. Bukan suatu perjalanan yang cukup bisa dinikmati.
Wisata di Karimunjawa adalah wisata kepulauan, jadi banyak pulau kecil di sekitarnya yang memiliki pantai yang sangat indah. Laut di sekitar Karimunjawa juga bukan laut dalam, sehingga menjadi tempat yang cocok untuk ber-snorkling ria.
Sudah banyak cerita tentang keindahan Pulau Karimunjawa. Aku juga tidak menyangkal bahwa Karimunjawa adalah tempat yang indah. Sangat indah malahan. kalau ditanya orang, “gimana Karimun?” jawabanku seperti ini, “pantainya kayak pantai indah yang selalu kamu bayangkan. Pasir putih, laut biru dengan gradasi warnanya, pohon kelapa. Pokoknya kamu bayangkan aja pantai indah menurutmu gimana, nah itu Karimun.”
Karimunjawa punya spesies ikan yang cukup lengkap. Sepertinya itu karena ada pertemuan arus dingin dan panas di sekitarnya. Aku merasakan sendiri waktu snorkling di sekitar pulau tengah. Air laut yang dingin dan hangat bergantian mengalir menuju badanku. Karena pertemuan arus itu maka plankton, yang jadi makanan ikan banyak hidup di sana. Ikan hias yang biasanya hanya bisa dilihat dalam akuarium, sekarang aku pernah berenang di sebelahnya.
Aku tidak merasa cukup perlu menggambarkan eloknya alam di sana. Sepertinya juga kata-kata kurang bisa menggambarkan. Kalau kamu mau tahu keindahannya ada satu caranya, datanglah sendiri ke sana! Rasakan sensasi perjalanannya, cipratan air asin di ambang kapal, udara laut minim polusi, angin laut yang menggoyang nyiur, dan masih banyak lainnya.
Cocok dengan yang disampaikan dari peribahasa “berakit rakit ke hulu, berenang renang ketepia. Bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian.” Setelah perjalanan yang sangat melelahkan, Karimunjawa seperti surga keindahan dunia. Warnanya, suasananya, auranya semuanya menyenangkan.
Satu hal yang aku sadari ketika melakukan perjalanan ini. Kekagumanku terhadap alam, antara terpesona dengan keindahannya dan takut akan kekuatannya. Lautan, gelombangnya menunjukkan gerak dinamis yang kamu juga pasti akan bisa menikmati keindahannya. Tapi ketika di dalam kapal dan terombang-ambing gelombang itu, kamu bisa merenung betapa mudahnya gelombang menggulung kapalmu itu.
Indonesia masih menyimpan kekayaan akan keindahan alam yang masih belum pernah aku singgahi.
Karimunjawa seperti langkah pertama yang terus jadi dorongan buatku untuk menjelajah negeri ini. Semoga saja masih ada waktu dan masih ada kesempatan untuk jadi petualang. Menapaki setiap langkah di tempat baru, bertemu dengan orang dengan budayanya yang beragam, dan terus menambah kekaguman akan karya-Nya yang luar biasa indah yang jangan sampai dirusak oleh manusia.
Dan keindahan Karimunjawa memang memanggil semua untuk bertamasya.
*foto oleh : Benno Lintang Abhinawa, Diptya Lalita, dan saya sendiri
*foto oleh : Benno Lintang Abhinawa, Diptya Lalita, dan saya sendiri
ini saya |
biru sejauh mata memandang |
Pulau Gosong. Luasnya 2m x 10m di tengah laut |
main air |
Bintang Laut merah di pasir putih |
resort disewakan. Rp 500.000 per malam |
mengembalikan alat sehabis bakar ikan di pantai |
berenang di kolam hiu |
wah yang habis dari karimun haha. luar biasakan pulaunya?
BalasHapusruarrr biasaaa.. seperti pantai yang kamu bayangkan.. haha
BalasHapusyoyok aku baru tau resort yg itu bisa disewain. klo gak salah ada kolam hiu sm ikan besar disitu. aku pernah kesana hehe
BalasHapusi am newbie here... please guidance...
BalasHapushahahasekk