Ungu Biru
Merah darah sampah indah
kuning berkeping jadi satu dalam coklat berkat
hijau meracau terang menyerang gelap menyingkap
gelombang berdendang walau sumbang
jingga itu kamu meramu beradu jadi abu
harusnya Bapakku enam puluh satu ini hari
tapi hanya lima puluh enam
harusnya bisa berlima Paskah nanti
tapi hanya empat
bahkan dua
tapi hati kami tetap satu yang pasti